Kamis, 21 Juli 2011

Segmentasi Tahun-tahun di Masa Kuliah

Rata-rata orang kuliah itu lamanya 4 tahun. 4 tahun tersebut adalah masa-masa di mana seseorang mengalami saat transisi dari remaja menjadi seseorang yang lebih dewasa. Aku menyebutnya "lebih dewasa" karena kebanyakan orang akan mengalami kematangan proses berpikir pada selang waktu ini. Buktinya, banyak orang yang menikah setelah mereka mendapat gelar sarjana. Yaa, walaupun untuk bisa menikah tidaklah harus kuliah dulu, lulus SMA langsung nikah juga bisa. Bahkan tidak sampai tingkat SMA pun bisa, atau malah tidak perlu sekolah!
Yang jelas pada saat usia tersebut, telah terjadi metamorfosis pada pribadi seseorang.

4 tahun...
Bayangkan!
Dalam kurun waktu itu seseorang akan mengalami momen-momen yang sangat berkesan. Tak kalah berkesannya dengan masa SMA. Trust me!
Kesan boleh hampir sama dengan saat di SMA, namun tetap ada perbedaan yang sangat mendasar antara keduanya. Dalam kacamata seorang Alhuda mahasiswa kurang kerjaan ini, perbedaan itu telah teridentifikasi yakni pada segmentasi di tiap-tiap tahunnya. Mungkin kalau di SMA tahun pertama sampai tahun ketiga isinya tentang seneng-seneng atau seru-seruan. *yang sedih ya gak perlu dipikirin lahh ya... xP
Tapi di masa kuliah, kita akan dapati hal yang sama sekali berbeda. Dari hasil penerawanganku analisisku 4 tahun itu bisa dibagi dalam 4 segmen:

1. Adaptasi
Level : enteng
Konten : seneng-seneng, kenalan
Pengandaian : penumpang pesawat di ruang tunggu
Efek : happy, was-was
Deskripsi :
Ini masa-masa paling sengsara karena mahasiswa di tahun ini masih menyandang status maba aka mahasiswa bau baru. Karena lingkungan kampus merupakan lingkungan yang masih asing maka mahasiswa ini akan berupaya menyesuaikan diri dengan kondisi sekelilingnya. Dengan membawa gelar maba atau junior, mereka masih merasa sangat segan, malu, atau bahkan takut untuk berbuat macam-macam. Apalagi bila berhadapan dengan senior. Terlebih jika kuliahnya di kampusku, kampus perjuangan ITS, maka tahun pertama ini akan jadi tahun terpanjang dan terlama pada saat kuliah. Gimana enggak, maba di sini sudah pasti akan digembleng baik dari sisi akademis maupun non akademis. Istilah yang kami gunakan: pengaderan...

2. Eksplorasi

Level : lebih menantang
Konten : seneng-seneng, gali pengalaman, cari temen kelompok (studio)
Pengandaian : penumpang pesawat di antrian mau masuk pesawat
Efek : bergelora
Deskripsi :

Tahun kedua merupakan saat-saat yang menyenangkan. Di tahun ini mahasiswa sudah terlepas dari gelar maba (kalau beruntung loh ya... hehe). Dengan demikian, mereka sudah terbebas dari beban yang membelenggu ruang gerak mereka selama di tahun pertama. Mereka sudah punya akses seluas-luasnya untuk menggali potensi mereka. Akses sebebas-bebasnya.
Jika sudah begitu, mahasiswa akan cenderung melakukan petualangan untuk mengasah potensi diri. Biasanya berhubungan dengan minat dan bakat. Kalau di kampusku, mahasiswa tahun kedua bakal nyebar ke berbagai Unik Kegiatan (UK). Kalau punya interest seputar minat bakat dan olahraga larinya ke UKM, yang senang organisasi bisa ke BEM pusat atau BEM fakultas, yang hobinya dakwah gabungnya ke JMMI, LDJ atau organisasi keagamaan di luar kampus (KAMMI, HMI, dll).
Tapi tetap, mereka diwajibkan berkontribusi ke himpunan jurusan sendiri. Kalau di planologi ITS yaa HMPL (Himpunan Mahasiswa Planologi). Ini bisa jadi media evaluasi dari hasil pengaderan di tahun sebelumnya. Dengan menjadi staf di departemen atau biro di himpunan sendiri, senior bisa menilai apakah mereka memiliki cukup inisiatif dan semangat berkontribusi pada himpunan atau tidak. | Duh, mulai serius nich... | Gak seserius itu kok.
Kalau jadi staf di hima, at least mereka bisa belajar tentang kehidupan organisasi internal mereka. Bisa mengeksplorasi preferensi mereka akan himpunan. Mau gabung ke departemen/biro apa nanti di tahun ketiga, ditentukan pada momen ini. Yang pasti mereka, yang menjadi staf, akan belajar banyak tentang bagaimana mengelola hima dengan lebih baik di tahun ketiga. Karena mau tak mau mereka jugalah yang nantinya jadi pemegang kendali di himpunan. Menerima tanggung jawab yang lebih berat dari periode pemerintahan sebelumnya. Menerima estafet kepemimpinan dari sang senior. #ApaanSih

3. Konsentrasi

Level : beratt!
Konten : kontribusi, fokus, manajemen waktu, krisis kepercayaan
Pengandaian : pesawat yang lagi take off, mengalami turbulensi
Efek : khawatir, depresi, stres
Deskripsi :

Tahun ketiga, tahun di mana mahasiswa harus ekstra konsentrasi ke kegiatan di kampus. Akademis, organisasi, dan segala hal yang ada di kampus. Di masa-masa inilah seorang mahasiswa dintuntut untuk mengerahkan semua kemampuannya. They must give everything they have. Giving their best. Giving their all-they-can-do for their own sake.
Semua itu untuk kepentingan mereka sendiri. Mahasiswa di tahun ketiga akan belajar tentang manajemen waktu dan manajemen kegiatan. Bukan untuk himpunan. Bukan untuk orang lain. Tapi untuk diri mereka sendiri. Untuk masa depan mereka sendiri ketika terjun ke medan yang lebih berat di masyarakat.
Dengan tingkat kesibukan yang lumayan tinggi serta kegiatan yang cukup padat akan menjadi salah satu tantangan yang harus mereka atasi sendiri. Akan lebih baik lagi jika mereka terlibat dalam kegiatan akademis maupun non akademis (organisasi). Itu akan membuat mereka semakin paham arti dari perjuangan di kampus. It's about fighting, struggling, surviving. Everything that can make us stronger.
Semua yang bisa bikin kita berkembang jadi lebih baik bisa kita gali di sini. | Ini apaan sich.. Kok jadi gini..? | Yang jelas, momen ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ingat kata kuncinya tadi, MANAJEMEN!!

4. Memori

Level : berat (tapi beda konteks sama tahun ketiga)
Konten : manajemen waktu
Pengandaian : pesawat sudah mengangkasa, keadaan tenang, kadang ada badai juga
Efek : stres, perubahan sikap drastis, intelegensi meningkat pesat
Deskripsi :

Tahun terakhir!semoga saja... :) | Amin.
Sebenarnya kuliah adalah momen yang sangat menyenangkan, tapi aku yakin pasti ada saja yang memiliki anggapan lain. Mereka yang berpikir bahwa kuliah itu adalah saat-saat yang suram dan penuh ketidakpastian, adalah orang-orang yang tidak banyak punya kenangan indah. They don't have much of good memory to remember later. Kasian sekali... Emm, kesian kesian kesiaan.. #UpinIpinMode
Di tahun inilah semua kemampuan akademis kita diasah habis. Tugas Akhir (TA) yang notabene syarat sah lulusnya mahasiswa S1 seakan menjadi momok yang harus dihadapi dengan cara apapun. Tapi yang aku lihat dari mereka yang tengah mengerjakan TA, sungguh dalam diri mereka merasakan rindu akan masa kuliah di tahun-tahun sebelumnya. | Wah, belum lulus kok sudah melow gini ya? | Err, tak tahu juga ya... Tapi ini beneran loh! Walaupun aku belum pernah ngerasain tapi gambarannya ya seperti itu. Lebih atau kurangnya aku belum bisa cerita. I have to treasure it myself for more later.
Melihat fenomena seperti itu membuatku berkeinginan untuk menciptakan memori indah yang berkesan hingga lulus nanti. Sekarang aku berpikir bahwa di tahun keempat ini aku harus banyak meluangkan waktu bersama kawan-kawanku supaya tak ada sesal yang tertinggal di kemudian hari. Bahkan sempat terbersit olehku bahwa di tahun ini aku harus punya orang yang spesial. | Ehemm... Someone special?? Didn't I mishear something? | Hahah, yang terakhir itu cuma andai-andai aja kok. So don't take it so serious!
Satu yang pasti... Aku akan berusaha menggali momen berharga ini sebaik-baiknya!
Memori itu... Akan aku ciptakan sebanyak-banyaknya!

Ya, itulah tadi hasil observasi yang aku lakukan sebagai detektif mahasiswa kurang kerjaan selama aku kuliah. Tentu saja sifatnya sangat subyektif. Aku yakin kawan-kawan punya preferensi lain yang tak kalah seru. Tapi mungkin perbedaannya tak akan jauh dari keempat hal di atas.

Kuliah itu haruslah menyenangkan. Bagi yang gak ngerasa seperti itu, tolong diusahakan buat ganti persepsi kalian.
So, sebelum terlanjur... Tak ingatkan lagi ya...
Kuliah itu enak, kawan. 4 tahun itu adalah waktu yang harus kita manfaatkan sebaik yang kita bisa. Menambah kawan, menambah link, menambah kompetensi diri, menambah pengalaman, menghasilkan income, dan menelurkan prestasi adalah sebagian kecil dari hal-hal yang bisa kita lakukan. Tak jarang seseorang menjadi besar di masa tuanya karena beliau telah belajar banyak hal semasa kuliahnya. Beliau-beliau itu belajar sesuatu yang dapat mendorong kompetensi mereka hingga mencapai batas/limit-nya. Dan konsistensi untuk menuju limit tersebut disebabkan oleh lingkungan yang mendukung. Mendukung dalam artian, mereka selalu bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sehingga merasa nyaman untuk melakukan pencapaian maksimal. Alhasil, saat mereka terjun ke masyarakat mereka memiliki kecakapan yang luar biasa. Akhirnya mereka bisa menjadi tokoh yang disegani di tengah masyarakat. Sebut saja Gie (tokoh pergerakan mahasiswa), Rhenald Kasali (figur perubah pribadi lewat buku fantastisnya, Change! dan Re-code Your Change-DNA), atau Bung Karno (sang tokoh bangsa yang sosoknya tak pernah habis ditelan masa). Mereka semua bisa seperti yang kita kenal sekarang karena integritas yang mereka berikan sewaktu kuliah. Mereka bisa menciptakan memori yang begitu kuat, bukan hanya untuk diri mereka pribadi tapi juga untuk orang-orang di sekitarnya. Keren sekali, bukan?!
Nah, bagi yang belum punya momen-momen seperti itu, galilah mulai sekarang!
Caranya??
Tentu kawan-kawanlah yang jauh lebih paham. Tiap orang pasti punya cara masing-masing untuk menciptakan momen mereka sendiri.
Share

Jumat, 08 Juli 2011

Jadilah Generasi GOBLOG

Bagaimana kawan-kawan menanggapi judul di atas??
Kira-kira mau gak jadi salah satu generasi yang GOBLOG?

Eitss, tapi jangan salah ya. GOBLOG di sini maknanya bukan bodoh, dungu atau tolol. Istilah itu aku pake buat nambahin feel persuasinya aja. Biar yang baca judulnya mau baca isinya juga, karena posting ini lumayan penting loh buat kita-kita, kawula muda.

Terus, GOBLOG itu maksudnya apa sich?
GOBLOG itu tersusun dari 2 kata dasar: Go + Blog, yang arti sederhananya ayo nge-blog!
Kenapa harus nge-blog??
Oke, aku jelasin..
Jaman sekarang ini kan anak-anak muda doyannya maen aplikasi jejaring sosial semisal FB, Twitter, Plurk, de el el. Mereka rajin banget update status di sana. Mulai dari hal-hal sepele sampe yang agak berbobot. Ya walaupun ada juga yang memanfaatkannya untuk media dakwah dan memotivasi orang lain, tapi persentasenya masih kalah jauh bila dibandingkan dengan yang cuma sekedar "main-main" itu tadi.
Kegiatan nge-blog sebenarnya sama saja dengan update status via jejaring sosial. Hanya, bedanya, kalo mau nulis sesuatu yang gak penting di blog kita bakal mikir 2 kali. | Kenapa? | Ya iyalah.. Siapa sih yang gak males update status di blog kalo gak bener-bener penting? Jadi nulis di blog itu emang maksa kita buat nulis sesuatu yang penting. Paling enggak, penting menurut sudut pandang kita sendiri. Dan yang jelas lebih penting daripada sekedar update status di jejaring sosial.

Keuntungan lain dengan kita nge-blog adalah kita bisa belajar nulis. | Inget, nulis itu gak gampang loh! | Nulis itu butuh keterampilan. Dan keterampilan itu hasilnya gak bakal bagus kalo gak sering-sering diasah/dilatih.
Lebih dari itu, kita juga bisa belajar mengeluarkan ide dan pendapat yang murni dari pemikiran kita sendiri. Orisinil. Emangnya spare part, pak??
Ya, pokoknya banyak deh yang bisa kita dapet dari nge-blog. Gak kalah seru sama main FB. Wong di blog juga ada fitur nambah teman kok. Jadi, istilah kata: killing 2 birds with 1 stone. Berkreasi dengan tulisan iya, nambah teman juga iya. Bahkan, kita bisa mengenal pribadi lebih dekat hanya dengan membaca blognya. Posting-posting yang ditulis si empunya blog pastilah menunjukkan kepribadian penulisnya. Itu pasti! Kecuali kalo isi postingnya cuma copas atau repost dari sumber lain...

So, do you want to be one of us??
To be one of the GO-BLOG generation... Share

Minggu, 03 Juli 2011

Selalu Ada yang Kurang

Beberapa hari terakhir ini aku sering banget menjumpai orang-orang dengan problem yang sama. Mereka merasa ada sesuatu yang kurang pada diri mereka. Entah kekurangan itu menyangkut fisik, kekurangan dalam hal materi atau hal-hal lainnya.

Seperti kakak tingkatku di kampus yang mengeluhkan berat tubuhnya yang kurang ideal. Ada yang merasa kurang langsing, kurang kurus, merasa kurang gemuk, kurang tinggi, dan masih banyak macam keluhan lainnya.

Atau kawan sejawatku yang merasakan problem karena kondisi finansial yang ngepres. Sampai-sampai hutangnya numpuk dan menyebar ke berbagai ke penjuru dunia. Halah lebay!

Ada juga yang merasa kurang pintar dalam hal akademis. Setelah melihat hasil hasil kerja kerasnya selama satu semester di SIM Akademik, ada yang merasa sudah puas tapi jumlah yang kecewa lebih banyak karena nilai yang mereka dapat tidak sesuai harapan. Malah ada yang lucu ketika satu angkatan yang sebagian besar mahasiswanya memperoleh nilai kurang bagus, lantas itu dijadikan alasan untuk melakukan semacam pembelaan atas diri mereka dari kelemahan pribadinya. Mengetahui fenomena seperti ini, mahasiswa yang ahli berspekulasi segera mengambil tindakan: bilang kalau dosen memberikan nilai itu dengan tidak berdasar dan tidak transparan. Kemudian mengumpulkan massa yang "senasib" dengannya untuk kemudian diajak menghadap dosen guna mendapatkan penjelasan atas keanehan yang terjadi.

Sungguh keren problematika anak-anak muda jaman sekarang...

Lalu bagaimana dengan aku sendiri? Tidakkah aku punya problem juga??
Jelas saya punya. Dari yang disebutin di atas ada problemku yang mirip dengan kawan-kawanku itu. Salah duanya yang kurang gemuk dan perihal nilai. Tapi saya berusaha untuk memahami kondisi saya dengan cara sebiasa mungkin. Tidak secara ekstim dan anarkis. What?! Anarkis???

Dalam situasi seperti ini aku mencoba untuk terus berprasangka positif (positive feeling). Mencoba untuk melihat semua fenomena dari sisi yang berbeda. Lebih filosofis.
Manusia sudah diberikan Allah karunia dan anugerah yang sangat banyak. Namun sebesar apapun pemberian itu tetap saja masih dirasakan kurang. Memang sudah menjadi fitrah manusia, ketika diberi sesuatu yang enak lalu masih minta tambah dengan dalih "masih kurang". Tapi kan ya gak gitu-gitu banget kalee.
Syukuri ajalah yang sudah didapat. Yang berat badannya kurang atau kelebihan harus bersyukur masih diberikan kesehatan. Yang kondisi keuangannya masih pas-pasan harus bersyukur karena masih diberikan nikmat hidup yang lebih layak daripada pengemis di jalanan. Yang nilainya jatuh harus bersyukur karena itu adalah peringatan bahwa kita masih harus banyak belajar. Kaitannya dengan ini ada quote yang bagus menurut saya:
Nilai Anda tidak akan menjamin masa depan Anda. Imajinasi Andalah yang bisa.
Memang nilai bukanlah segalanya, bukan begitu? Jadi jangan takut dengan nilai yang kurang. Kalau kurang ya tinggal berusaha saja dengan lebih baik. Titik.

Semua hal yang dianggap problem itu sebenarnya bukanlah masalah utamanya. Ada poin yang lebih penting daripada itu, yaitu bagaimana kita menyikapi hal-hal yang menimpa kita.
Fokus pada penyelesaian akan lebih baik daripada fokus pada masalahnya.


So, live your life!
There's nothing you can't do if you have a strong will... Share

Sabtu, 02 Juli 2011

Hal-hal konyol di Sekitar Kita

Yak, langsung aja ya kawan-kawan...
Kali ini aku cuma mau nge-share tentang kekonyolan-kekonyolan yang biasa terjadi di sekitar kita. Entah sadar atau enggak, ternyata banyak lo hal-hal konyol itu. Mungkin beberapa dari list di bawah ini ada yang udah pernah kawan-kawan jumpai pada posting blog atau forum lain. Tapi percayalah, yang ada di sini semuanya pernah saya jumpai atau bahkan saya alami sendiri. Tanpa banyak cink conk lagi, langsung aja deh. Cekiddott!!

1. Ngitung uang dari mesin ATM
Wah, ini nih kerjaan orang yang gak gampang percayaan. Maennya curigaan mulu. Sampai-sampai mesin ATM yang sudah diakui publik sebagai mesin dengan tingkat error yang rendah pun masih disangsikan validitasnya. Yah, mungkin sudah naluri manusia kali yaa. Begitu megang uang langsung aja diitung. Bener-bener gak peduli kalo mesin ATM itu gak bisa nerima complain!!

2. Tanggal muda foya-foya, tanggal tua tirakat
Masih seputar masalah keuangan. Ini fenomena yang sering kita temui di lapangan. Tak menutup kemungkinan kita juga termasuk salah satu tersangkanya. | Ya gimana yaa? Habis itu manusiawi banget sih... hehe

3. Penumpang baru menyerobot masuk sebelum penumpang lama turun
Ini konyol juga nih. Di terminal atau di stasiun banyak nih yang kayak gini. Belum juga penumpang lama turun dari bus/kereta, penumpang baru sudah main serobot aja masuk ke dalam. Mereka gak mikir kali ya, kalo proses pergantian penumpang bakal tambah lama kalo mereka saling serobot. Ruang di dalam penuh sesak, sementara penumpang yang akan turun merasa kesusahan karena kegencet penumpang urakan tadi. Hemm.. Bener-bener dah!

4. Nanya harga setelah barang sudah dipesan dan sudah jadi
Kekonyolan ini biasanya terjadi di warung-warung tempat kita beli makan. Anak kosan seringkali jadi pelaku utamanya. Nanyain harga sebuah barang itu harusnya sebelum pesen, bro, sis.. Kalo pun barangnya dimahalin sama penjualnya, kita kan gak bisa apa-apa. Karena emang sudah haknya si mereka buat pasang harga barangnya. So, sebelum beli tanyain dulu harganya. Biar gak ketipu. ;)

5. Satu warung/kios, beda pramuniaga beda harga
Hampir sama seperti poin nomor 4. Bedanya cuma orang yang jual barangnya ganti-ganti.

6. Menekan tombol dengan cara yang lebay
Pernah menekan tombol Ctrl+C atau Ctrl+V berulang kali gak di keyboard PC/laptop?
Kalo jawabannya pernah, berarti kawan-kawan telah melakukan satu kekonyolan. Karena sepengetahuanku, mencet satu kali pun fungsi tombol tidak ada bedanya dengan yang diulang-ulang. | Apa sebabnya? Ragu, gak yakin, khawatir tombol belum terpencet? | Ahh, itu mah alibi!

7. Nyetir motor atau mobil pas lagi ngantuk
Yang ini agak bahaya. Jadi jangan sekali-kali untuk menirunya ya. Don't try this at home!
Ada salah satu kawan yang punya cerita heboh tentang ini. Cerita ini dialami oleh satu orang namun ada dalam dua skenario yang berbeda. Skenario pertama, setelah mengerjakan tugas hingga larut malam dia pulang ke rumahnya. Mengendarai motor dengan kondisi ngantuk berat. Di tengah jalan yang sepi dia mengujicobakan ketahanan tubuhnya dengan melawan kerasnya aspal hitam nan dingin malam itu. Secara setengah sadar dia pejamkan matanya hingga beberapa detik. Dan begitu membuka mata, dia baru sadar kalau ternyata dia telah terjatuh dari sepeda motor. OMG! I couldn't imagine that... xD
Skenario kedua lebih aneh lagi. Sekarang kalau ada pertanyaan begini: mungkin gak sih seseorang yang ngantuk berat sambil bawa motor tiba-tiba malah pergi ke warnet buat nge-print dokumen??? | Kawan mo jawab apa? | Pasti "tidak mungkin" kan? Tapi ternyata jawaban itu kurang benar, kawan. Buktinya, kawanku yang yang jadi subyek pada skenario pertama itu pernah mengalaminya. Jadi, ketika ngantuk berat pas tengah malam sehabis rapat di kampus, lagi-lagi dia nekat untuk pulang. Di tengah jalan dia merasa hilang kesadaran untuk beberapa saat. Begitu terbangun, dia sudah berada di warnet dan diberondong pertanyaan dari OP warnet: "Mas, ini yang mo di print yang mana?? Di flasdisk ini yang mana yang mo di-print?? Jadi gak sih? Sebaiknya sebelum dicetak di sini dipersiapkan dulu deh file-nya..."
Paginya pas ketemu, dia ceritain deh tu pengalamannya semalam yang aku rasa agak susah jika dinalar akal pikiran manusia yang masih normal. LOL
Dan ini nih tersangka utamanya...

Sampai saat ini cuma hal-hal konyol ini aja yang aku temui di sekitarku. Sebagian dari item di atas, aku juga termasuk "orang yang diduga pelaku kekonyolan" tersebut. Hedeeh --'
Aku yakin sebenarnya masih banyak banget hal konyol lainnya yang belum masuk list di atas. Bukannya aku gak mo nulis, tapi ya mungkin aja konyol-konyol lainnya masih belom terdeteksi sama GPS "Out of Mind"-ku ini. Hahaha

Yang mau nambahin.. Please, monggo, silakan... :D Share