Kemarin AL mendapatkan pencerahan dalam hal tulis-menulis. Itu berkat sosialisasi PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang diadakan Departemen Ristek HMPL khusus untuk maba 2010 jurusan Planologi ITS.
Khusus maba kok mala (mahasiswa lama) bisa ikut?
Ya iya, kan AL adalah salah satu staf risteknya. hehe
Dalam acara yang diisi oleh pembicara dari PWK, yakni Bapak Putu Gde Ariastita tersebut, telah membuka pikiran saya. Yah, paling tidak sedikit merubah haluan sudut pandang saya secara umum terhadap kegiatan kampus. ORANG yang LUAR BIASA itu adalah ORANG yang BIASA DI LUAR!! Begitu kata beliau. Loh, apa maksudnya? Jadi gini, orang-orang yang berhasil, orang-orang yang sukses meraih prestasinya di tingkat institut, regional, ataupun nasional bahkan internasional seringkali adalah orang yang tidak hanya berkutat pada kuliahnya saja. Mereka-mereka itu juga aktif berkecimpung pada kegiatan ekstra-kampus, seperti organisasi, lomba karya tulis, maupun kegiatan yang sifatnya mengasah bakat di UKM. Yang jelas, tidak hanya 3K saja yang dikerjakan. Kampus, Kantin, Kos. Itu hanyalah mahasiswa pada umumnya. Mahasiswa itu juga ga boleh hanya seperti kura-kura: kuliah-rapat-kuliah-rapat; kunang-kunang: kuliah-nangkring-kuliah-nangkring; atau kuda-kuda: kuliah-dagang-kuliah-dagang. Orang sunda bakal bilang, itu mah biasa atuh.. Engga malu apa dikatain seperti itu??
Lebih lanjut lagi, beliau mengungkapkan suatu fakta yang cukup mengejutkan AL. Beliau mengatakan,
Khusus maba kok mala (mahasiswa lama) bisa ikut?
Ya iya, kan AL adalah salah satu staf risteknya. hehe
Dalam acara yang diisi oleh pembicara dari PWK, yakni Bapak Putu Gde Ariastita tersebut, telah membuka pikiran saya. Yah, paling tidak sedikit merubah haluan sudut pandang saya secara umum terhadap kegiatan kampus. ORANG yang LUAR BIASA itu adalah ORANG yang BIASA DI LUAR!! Begitu kata beliau. Loh, apa maksudnya? Jadi gini, orang-orang yang berhasil, orang-orang yang sukses meraih prestasinya di tingkat institut, regional, ataupun nasional bahkan internasional seringkali adalah orang yang tidak hanya berkutat pada kuliahnya saja. Mereka-mereka itu juga aktif berkecimpung pada kegiatan ekstra-kampus, seperti organisasi, lomba karya tulis, maupun kegiatan yang sifatnya mengasah bakat di UKM. Yang jelas, tidak hanya 3K saja yang dikerjakan. Kampus, Kantin, Kos. Itu hanyalah mahasiswa pada umumnya. Mahasiswa itu juga ga boleh hanya seperti kura-kura: kuliah-rapat-kuliah-rapat; kunang-kunang: kuliah-nangkring-kuliah-nangkring; atau kuda-kuda: kuliah-dagang-kuliah-dagang. Orang sunda bakal bilang, itu mah biasa atuh.. Engga malu apa dikatain seperti itu??
Lebih lanjut lagi, beliau mengungkapkan suatu fakta yang cukup mengejutkan AL. Beliau mengatakan,
"kuliah di kelas hanya akan memberi kontribusi sebesar 20% pada saat kita bekerja nanti. Sisanya, yang 80%, bisa kita dapat, bisa kita explore, bisa kita cari dari kegiatan luar kampus. Jadi, bagaimana cara menyampaikan presentasi yang baik, bagaimana cara kita mendapatkan perhatian pada saat berbicara di depan orang banyak, atau bagaimana cara kita menulis suatu karya ilmiah yang baik tidak akan diajarkan ketika kita di kelas."
Sungguh kata-kata yang menggugah dan memotivasi saya. Bagaimana dengan sobat BJ?? Semoga bisa termotivasi juga..
Tidak hanya itu, dalam rangkaian acara sosialisasi tersebut juga ada pembicara dari para finalis PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional), baik dari jurusan PWK sendiri maupun dari jurusan lain yakni Sipil. Dari jurusan kami ada Cihe, Amanda, dan Anggaditya sebagai peraih emas di ajang karya tulis ilmiah tingkat nasional tersebut. Mereka memberikan motivasi bagi adik-adik mahasiswa 2010 dalam kegiatan tulis-menulis. Begitu juga pembicara undangan dari Jurusan Teknik Sipil yang juga merupakan pemenang pertama PIMNAS kategori PKM-GT (Gagasan Tertulis), yang memberikan kiat-kiat bagaimana agar motivasi menulis dalam diri kita tidak surut. Seorang sipilis tadi (mahasiswa sipil maksudnya) adalah Danar namanya.
Menurut pengalamannya, sesuatu yang tidak mungkin dan mustahil untuk diwujudkan bisa saja direalisasikan. Karya yang mengantarkannya sebagai pemenang tingkat nasional itu juga berkat pemikirannya yang ekstrem. Kalau orang awam bilang, hal yang ditulisnya itu adalah hal gila dan tidak mungkin dijadikan nyata. Betapa tidak, dosennya sendiri pun yang sudah pakar pada awalnya juga menertawakan apa yang dia tulis. Apa itu? Tulisan yang membuatnya menang di ajang bergengsi itu berjudul "MRaC (Mangrove RhizopodaChitecture)." Konsepnya adalah mendirikan bangunan rumah di atas pohon mangrove.
Bagaimana? Cukup gilakah idenya? :p
Sungguh ajaib, hal yang pada awalnya ditertawakan dan disangsikan kemungkinannya kini dianggap suatu karya yang luar biasa dan dihujani applause saat disebutkan namanya. Dengan sangat bersemangat, dia menyuntikkan motivasi-motivasi penggugah semangat menulis kepada para audience yang hadir di kelas PWK-105 tersebut. Dia membuka pembicaraannya dengan membagi kata-kata mutiaranya.
Menurut pengalamannya, sesuatu yang tidak mungkin dan mustahil untuk diwujudkan bisa saja direalisasikan. Karya yang mengantarkannya sebagai pemenang tingkat nasional itu juga berkat pemikirannya yang ekstrem. Kalau orang awam bilang, hal yang ditulisnya itu adalah hal gila dan tidak mungkin dijadikan nyata. Betapa tidak, dosennya sendiri pun yang sudah pakar pada awalnya juga menertawakan apa yang dia tulis. Apa itu? Tulisan yang membuatnya menang di ajang bergengsi itu berjudul "MRaC (Mangrove RhizopodaChitecture)." Konsepnya adalah mendirikan bangunan rumah di atas pohon mangrove.
Bagaimana? Cukup gilakah idenya? :p
Sungguh ajaib, hal yang pada awalnya ditertawakan dan disangsikan kemungkinannya kini dianggap suatu karya yang luar biasa dan dihujani applause saat disebutkan namanya. Dengan sangat bersemangat, dia menyuntikkan motivasi-motivasi penggugah semangat menulis kepada para audience yang hadir di kelas PWK-105 tersebut. Dia membuka pembicaraannya dengan membagi kata-kata mutiaranya.
Allah senantiasa hidup dalam prasangka hamba-Nya.
Maksudnya, apa yang kita pikirkan pasti Allah mengetahuinya. Jika kita khusnudzan, maka Allah akan mengabulkan hal baik tersebut dan akhirnya hal baiklah yang akan terjadi. demikian juga sebaliknya. Daripada itu, Danar memberikan kiat agar kita senantiasa optimis dalam setiap tindakan. Yakni dengan menuliskan apa yang kita cita-citakan dalam sebuah kertas atau di mana pun itu. "Tuliskan 100 hal yang ingin kau capai! Tulis apa-apa saja yang ingin kau capai dalam waktu sebulan, setahun, empat tahun selama kamu menjadi mahasiswa, sepuluh tahun lagi, dua puluh tahun lagi, dan untuk seumur hidupmu!" Begitulah kira-kira dia membagi rahasia suksesnya. Lalu dalam hati, saya berkata "Jangan takut dan malu untuk menulis itu semua! Tulis sebelum waktu tidak mengijinkan kita untuk menulis itu semua!" Perasaan para hadirin yang datang juga ikut bersemangat pada saat itu. Setelah itu, dia membagikan kata mutiaranya yang lain.
Jika kita mendekat pada-Nya dengan Berjalan, maka Allah akan mendekat pada kita dengan BERLARI...
Benar-benar kata yang menggugah jiwa dan raga untuk pantang menyerah. Tanpa dijelaskan pun saya sudah tahu maknanya. Semoga sobat BJ juga bisa termotivasi dan menginterpretasinya (menafsirkan). Selain kedua kalimat di atas, masih ada satu kalimat yang Danar pegang sebagai prinsipnya. Kalimat itu adalah sebagai berikut,
Menulis itu adalah sesuatu yang bisa dipelajari. Walaupun pada awalnya dibutuhkan perasaan kepepet dan dipaksa.
Dari hasil mengikuti acara sosialisasi itu, saya telah banyak belajar. Kata-kata yang disuakan oleh para pembicara seakan-akan telah membangunkan saya dari hibernasi. Memotivasi saya untuk menulis lebih banyak. Lebih aktif. Lebih produktif. Lebih semuanya yang baik-baik. hemm..
Apa saya bisa?Jawabannya tentu saja: YA, bisa!!
Kalau saya bisa, begitu juga dengan sobat BJ.. ^^
Jazakallah,
AL Share