Jumat, 29 Juni 2012

Perbandingan M dan T

Mendekati bulan Juli aku semakin disibukkan dengan kegiatan drafting peta.

Bukan untuk tugas akhirku melainkan untuk orderan tugas akhir dari kenalan lain jurusan.
Oke, karena jumlah semesternya nambah 1 dari rencana awal konsekuensi pun jadi bermunculan.
Biaya semester sembilan otomatis harus ditanggung sendiri.
Ini artinya mulai sekarang aku harus mencari sesuap nasi untuk anak istri di rumah. Eh salah... Maksudnya aku harus mencari sumber penghasilan baru.
Targetnya sederhana: cukup untuk membayar SPP dan kebutuhan bulanan (mulai semester baru).
Maka sudah aku putuskan setiap kali ada tawaran job bikin peta tugas akhir atau proyek, aku usahakan untuk menjawab YES!
Jadilah aku yes-man sekarang. :P

Orderan kecil-kecilan pun aku samber.
Dari drafting peta untuk tugas akhir alhamdulillah dapat beberapa ratus M.
Sumber: google gambar
Jumlah yang relatif kecil sebenarnya bila dibandingkan dengan drafting peta untuk proyek pada umumnya.
Jika dibandingkan dengan proyek yang pernah aku kerjakan dulu nilainya bisa mencapai beberapa T.
Tapi untungnya perbandingan nilai M dan T dari yang sangat mencolok itu tak menyurutkan langkahku untuk memenuhi target.
Dipandang dari positive side-nya, dengan mengerjakan drafting peta tugas akhir sebenarnya aku mendapatkan pengalaman baru dalam menyelesaikan kasus-kasus pemetaan. Selain itu aku juga bisa menambah acquintance. Dengan kata lain networking tambah luas. :D
Dan masih ada nilai plusnya, yaitu nambah tabungan amal karena membantu orang yang membutuhkan pertolongan adalah perbuatan baik yang disenangi Allah.
Orang yang sedang mengerjakan tugas akhir sudah pasti menghadapi momen-momen yang penuh dengan kegalauan (pinjam bahasanya Pak Mario Teguh).
Dan orang galau adalah orang yang sangat perlu dibantu oleh orang yang tidak galau.
Karena aku sudah tidak ada lagi beban tugas akhir maka akulah orang yang tidak galau itu.
Maka saat inilah aku merasa menjadi hero mereka!
(Bangga di saat yang salah :P)


Tapi bagaimana pun senang rasanya bisa bermanfaat buat orang lain.
Jadi ingat kata-kata bijak yang marak beredar di pasaran sekarang:

"Jangan minta kemudahan dulu baru kemudian membantu orang lain.
Tapi bantulah orang lain, maka kamu akan dimudahkan." (Anonim)

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Konklusi:
Tulisan ini hanya berisi curhatan tentang nominal M dan T yang sebenarnya tak begitu penting dibahas. Penggunaan istilah M dan T pun cuma eksagerasi agar timbul kesan dramatis.
Makanya pembaca disarankan lebih baik tidur saja daripada membaca ini!
Selamat tidur.
Semoga mimpi indah. ;)

#SalamAbuAbu Share

Rabu, 27 Juni 2012

Bangkit!

Beberapa hari terakhir kami disibukkan dengan kegiatan mencari-cari informasi tentang angkringan.
Semua tentang tempat belanja barang pecah belah cangkir dan ingke kami cari-cari.
Pikulan juga.
Ya searching di internet, ya survey langsung ke outlet barang unik.
Sampe survey ke Mirota di Jalan Sulawesi kami jabanin juga.
Semuanya demi cita-cita bersama kami: membuka usaha angkringan sebelum ramadhan tiba.

Alhamdulillah semangat menjadi pengusaha masih mengalir deras dalam aliran darah, dan sirkulasi darah itu berlanjut ke otak sehingga secara tak sadar telah menstimulus tubuh untuk berusaha lebih dari sebelumnya.
Semoga tetap bisa istiqomah.
Amin.

Kemarin: Yaah... Gagal.  Alhamdulillah... Belajar.
Sekarang: Yeaah! Bangkit!

Bismillah. Share

Metamorfosis

Sebulan sudah terlewat. Terlewati begitu saja. Gamang.
Sebulan lalu aku mendapati sebuah keputusan yang mengubah diriku. Keputusan yang bernada kegagalan namun sebenarnya banyak hikmah.
Terlalu pahit untuk dirasakan namun sangat manis bila mampu menyadari hikmah yang tersembunyi. Dan selama sebulan ini aku telah berhasil mengubah rasa pahit itu menjadi manis, Inshallah.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari semua ini. Ingin sekali aku tuliskan semuanya di sini, ingin kubagi pengalaman ini kepada dunia. Tapi mungkin tidak sekarang dan tidak dengan posting ini karena akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menuliskannya daripada menyadari hikmahnya.
Satu hal yang pasti, kegagalan ini bukan semata-mata hukuman yang diberikan Allah atas kelalaianku. Lebih mulia daripada itu, kegagalan ini adalah untuk membentuk (reshaping) diriku yang sesungguhnya. 

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Inshallah rencana Allah untukku adalah yang terbaik. Aku tak akan menggugat apapun yang digariskan-Nya. Aku percaya Allah ingin mengubah cara pandangku terhadap dunia dengan cara yang paling elegan.
Keep moving forward!
Bismillah.




Share