Bukan untuk tugas akhirku melainkan untuk orderan tugas akhir dari kenalan lain jurusan.
Oke, karena jumlah semesternya nambah 1 dari rencana awal konsekuensi pun jadi bermunculan.
Biaya semester sembilan otomatis harus ditanggung sendiri.
Ini artinya mulai sekarang aku harus mencari sesuap nasi untuk anak istri di rumah. Eh salah... Maksudnya aku harus mencari sumber penghasilan baru.
Targetnya sederhana: cukup untuk membayar SPP dan kebutuhan bulanan (mulai semester baru).
Maka sudah aku putuskan setiap kali ada tawaran job bikin peta tugas akhir atau proyek, aku usahakan untuk menjawab YES!
Jadilah aku yes-man sekarang. :P
Orderan kecil-kecilan pun aku samber.
Dari drafting peta untuk tugas akhir alhamdulillah dapat beberapa ratus M.
Sumber: google gambar |
Jika dibandingkan dengan proyek yang pernah aku kerjakan dulu nilainya bisa mencapai beberapa T.
Tapi untungnya perbandingan nilai M dan T dari yang sangat mencolok itu tak menyurutkan langkahku untuk memenuhi target.
Dipandang dari positive side-nya, dengan mengerjakan drafting peta tugas akhir sebenarnya aku mendapatkan pengalaman baru dalam menyelesaikan kasus-kasus pemetaan. Selain itu aku juga bisa menambah acquintance. Dengan kata lain networking tambah luas. :D
Dan masih ada nilai plusnya, yaitu nambah tabungan amal karena membantu orang yang membutuhkan pertolongan adalah perbuatan baik yang disenangi Allah.
Orang yang sedang mengerjakan tugas akhir sudah pasti menghadapi momen-momen yang penuh dengan kegalauan (pinjam bahasanya
Dan orang galau adalah orang yang sangat perlu dibantu oleh orang yang tidak galau.
Karena aku sudah tidak ada lagi beban tugas akhir maka akulah orang yang tidak galau itu.
Maka saat inilah aku merasa menjadi hero mereka!
(Bangga di saat yang salah :P)
Tapi bagaimana pun senang rasanya bisa bermanfaat buat orang lain.
Jadi ingat kata-kata bijak yang marak beredar di pasaran sekarang:
"Jangan minta kemudahan dulu baru kemudian membantu orang lain.
Tapi bantulah orang lain, maka kamu akan dimudahkan." (Anonim)
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Konklusi:
Tulisan ini hanya berisi curhatan tentang nominal M dan T yang sebenarnya tak begitu penting dibahas. Penggunaan istilah M dan T pun cuma eksagerasi agar timbul kesan dramatis.
Makanya pembaca disarankan lebih baik tidur saja daripada membaca ini!
Selamat tidur.
Semoga mimpi indah. ;)
#SalamAbuAbu Share