Minggu, 03 Juli 2011

Selalu Ada yang Kurang

Beberapa hari terakhir ini aku sering banget menjumpai orang-orang dengan problem yang sama. Mereka merasa ada sesuatu yang kurang pada diri mereka. Entah kekurangan itu menyangkut fisik, kekurangan dalam hal materi atau hal-hal lainnya.

Seperti kakak tingkatku di kampus yang mengeluhkan berat tubuhnya yang kurang ideal. Ada yang merasa kurang langsing, kurang kurus, merasa kurang gemuk, kurang tinggi, dan masih banyak macam keluhan lainnya.

Atau kawan sejawatku yang merasakan problem karena kondisi finansial yang ngepres. Sampai-sampai hutangnya numpuk dan menyebar ke berbagai ke penjuru dunia. Halah lebay!

Ada juga yang merasa kurang pintar dalam hal akademis. Setelah melihat hasil hasil kerja kerasnya selama satu semester di SIM Akademik, ada yang merasa sudah puas tapi jumlah yang kecewa lebih banyak karena nilai yang mereka dapat tidak sesuai harapan. Malah ada yang lucu ketika satu angkatan yang sebagian besar mahasiswanya memperoleh nilai kurang bagus, lantas itu dijadikan alasan untuk melakukan semacam pembelaan atas diri mereka dari kelemahan pribadinya. Mengetahui fenomena seperti ini, mahasiswa yang ahli berspekulasi segera mengambil tindakan: bilang kalau dosen memberikan nilai itu dengan tidak berdasar dan tidak transparan. Kemudian mengumpulkan massa yang "senasib" dengannya untuk kemudian diajak menghadap dosen guna mendapatkan penjelasan atas keanehan yang terjadi.

Sungguh keren problematika anak-anak muda jaman sekarang...

Lalu bagaimana dengan aku sendiri? Tidakkah aku punya problem juga??
Jelas saya punya. Dari yang disebutin di atas ada problemku yang mirip dengan kawan-kawanku itu. Salah duanya yang kurang gemuk dan perihal nilai. Tapi saya berusaha untuk memahami kondisi saya dengan cara sebiasa mungkin. Tidak secara ekstim dan anarkis. What?! Anarkis???

Dalam situasi seperti ini aku mencoba untuk terus berprasangka positif (positive feeling). Mencoba untuk melihat semua fenomena dari sisi yang berbeda. Lebih filosofis.
Manusia sudah diberikan Allah karunia dan anugerah yang sangat banyak. Namun sebesar apapun pemberian itu tetap saja masih dirasakan kurang. Memang sudah menjadi fitrah manusia, ketika diberi sesuatu yang enak lalu masih minta tambah dengan dalih "masih kurang". Tapi kan ya gak gitu-gitu banget kalee.
Syukuri ajalah yang sudah didapat. Yang berat badannya kurang atau kelebihan harus bersyukur masih diberikan kesehatan. Yang kondisi keuangannya masih pas-pasan harus bersyukur karena masih diberikan nikmat hidup yang lebih layak daripada pengemis di jalanan. Yang nilainya jatuh harus bersyukur karena itu adalah peringatan bahwa kita masih harus banyak belajar. Kaitannya dengan ini ada quote yang bagus menurut saya:
Nilai Anda tidak akan menjamin masa depan Anda. Imajinasi Andalah yang bisa.
Memang nilai bukanlah segalanya, bukan begitu? Jadi jangan takut dengan nilai yang kurang. Kalau kurang ya tinggal berusaha saja dengan lebih baik. Titik.

Semua hal yang dianggap problem itu sebenarnya bukanlah masalah utamanya. Ada poin yang lebih penting daripada itu, yaitu bagaimana kita menyikapi hal-hal yang menimpa kita.
Fokus pada penyelesaian akan lebih baik daripada fokus pada masalahnya.


So, live your life!
There's nothing you can't do if you have a strong will... Share

2 comments:

Sempetinlah mengatakan...

hmm merasa kurang itu mungkin bisa dijadikan sebuah motivasi agar orang tersebut bisa menjadi lebih baik. ya itu sih kalo orangnya sadar akan kekurangan itu dengan bertindak positif. tidak hanya mengeluh. :D
as a friend, marilah kita saling mengingatkan agar mengeluh itu tidak dijadikan kebiasaan. :)

Unknown mengatakan...

Yupz, bener banget bro..
Intinya adalah tentang kepuasan dan kesyukuran.
Tidak puas atas apa yang didapat itu sah-sah saja, namun mensyukurinya adalah kewajiban.

Posting Komentar

Beritahu saya apa yang Anda pikirkan tentang tulisan ini... :)