Kamis, 30 Mei 2013

Apa itu Aqidah?

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Kawan, apa yang ada dalam benak kawan ketika membaca judul postingan kali ini?
Adakah pikiran pertama yang terlintas dalam benak kawan-kawan seperti ini?

Aqidah... Hemm itu pasti tentang akhlak.

Aqidah... EGePe ahh! Masih banyak urusan guwe yang harus dipikirin daripada mikir aqidah.

Aqidah itu... apa ya?

Saya yakin saat ini masih banyak orang yang di KTP-nya beragama Islam tapi tidak tahu apa itu aqidah. Terutama yang di keluarganya tidak ada yang pernah mondhok (tinggal di pondok). Saya bisa yakin karena pengalaman saya pribadi. Keluarga saya, alhamdulillah, banyak yang mondhok. Tapi saya baru paham apa itu aqidah setelah usia saya beranjak 22 tahun. Dan lucunya pemahaman tentang aqidah yang saya dapat tidak berasal dari anggota keluarga yang mondhok tapi dari kegiatan kajian (semacam les/kursus agama) yang diadakan IKADI Surabaya. Namanya KAIFA (Kajian Intensif Fiqih dan Aqidah).

Nah, saya saja yang punya anggota keluarga orang pondokan baru tahu apa itu aqidah setelah usia menginjak 20an apalagi yang dari keluarga non-pondok. Maka saya pikir perlu menuliskannya di sini. Selain untuk memberikan informasi untuk orang lain hal ini bermanfaat untuk diri saya sendiri sebagai pangeling-eling. Kata orang semakin sering menulis, maka kita akan semakin hapal apa yang kita tulis itu. Ya semoga yang saya niatkan itu bisa tercapai semua. Aamiin.

Baiklah, apa yang saya tuliskan di sini kebanyakan saya ambil dari buku diktat KAIFA. Namun saya akan mencoba untuk menuliskannya dalam gaya bahasa saya sendiri agar tidak terkesan terlalu kaku. Biasalah... Kalau pembahasan terlalu 'ke kanan' seringkali pembaca tidak minat untuk membaca banyak-banyak. Khawatir bukan dapat ilmu baru malah tambah mumet. hehe

Oke, monggo langsung saja disantap ilmu barunya.

DEFINISISecara etimologis (bahasa)Aqidah berasal dari kata al-'aqdu yang berarti mengikat/ikatan atau transaksi.
Ikatan seperti halnya makna ikatan pada frase "aqad nikah" yang berarti ikatan pernikahan.
Transaksi seperti halnya makna transaksi pada frase "aqad jual beli" yang berarti transaksi jual beli.
Secara terminologis (istilah)Umum:aqidah adalah percaya dengan yakin (iman), tanpa keraguan sedikitpun kepada sesuatu, baik benar (haq) maupun salah (bathil).
Khusus:aqidah islamiyah adalah iman kepada Allah Ta'ala, dengan meyakini:
  • rububiyah-Nya,
  • uluhiyah-Nya,
  • asma' dan sifat-Nya,
  • iman kepada malaikat-malaikat-Nya,
  • kitab-kitab-Nya, 
  • rasul-rasul-Nya, 
  • hari akhir, dan
  • takdir yang baik dan buruk.
URGENSI
1. Aqidah Islam adalah ruh dan sumber motivasi bagi amal, ibadah dan bahkan kehidupan (QS. Al An'am 6:122, Fathir 35:22). Oleh karena itu setiap muslim semestinya adalah orang yang paling bersemangat dalam menjalani hidup, apapun bentuknya, dalam berkaryam beramal, beribadah dan berjuang. Sementara itu orang yang lemah atau hilang semangat bahkan putus asa di dalam menghadapi ujian kehidupan, pastilah orang yang lemah imannya dan bermasalah aqidahnya.
2. Aqidah islam yang benar, murni dan kuat merupakan perisai terbaik dan benteng pertahanan terkuat terhadap:
  • arus syubhat (pemikiran-pemikiran menyimpang) seputar aqidah islam
  • arus syahwat (godaan hawa nafsu) dalam kehidupan jahiliyah modern saat ini
  • bermacam bentuk ujian dan cobaan yang memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tabiat kehidupan sesuai ketentuan sunnatullah (QS. Al Mulk 67:2)
Dua faktor awal (syubhat dan syahwat) adalah dua senjata andalan utama syetan dalam permusuhan besarnya menghadapi hamba-hamba Allah yang beriman.
3. Lebih dari sekadar perisai dan benteng pertahanan, aqidah Islam sekaligus menjadi senjata terampuh dalam melawan serangan ghazwul fikr dengan berbagai syubhat aqidah, ideologi dan pemikiran yang selalu membingungkan, merancukan dan bahkan menyesatkan.
Nah, definisi dan urgensi aqidah di atas sepertinya sudah cukup untuk bekal memahami mengapa aqidah itu penting dalam hidup sebagai muslim. Kalau kita cermati lagi, definisi khusus di atas bisa dibuat lebih simple. Saya pribadi memandang aqidah sebagai nilai-nilai dalam ajaran Islam yang kita yakini.
Dari pengertian tersebut, sebenarnya aqidah bukan hal asing bagi kita. Hanya saja seringkali kita tidak paham akan istilah-istilah yang ke-arab-arab-an.
Pun memahami definisi aqidah juga bukan termasuk dalam kewajiban dalam beragama. Namun apabila mampu memahaminya akan jadi lebih baik. Dalam sudut pandang saya, bila seseorang tahu dan paham hakekat dari suatu ibadah (kaitannya tentang aqidah dan fiqh) maka ketika orang itu melaksanakannya rasanya sungguh berbeda. Rasanya seperti tanpa beban, karena pemahaman bahwa yang dikerjakan adalah sesuatu yang benar bisa menguatkan nilai ibadah seseorang.
Contohnya saja ketika saya kecil dulu, saya tidak paham hakekat mengerjakan ibadah puasa ramadan. Saya waktu itu hanya ikut-ikutan puasa karena orang serumah tidak makan dan tidak minum. Saya merasa seharian hanya dapat lapar dan haus saja. Tapi sekarang setelah saya paham bahwa esensi dari puasa ramadan adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkannya yaitu unsur syahwat (makan, minum, senggama) dan juga emosi maka saya bisa lebih hati-hati dalam menjaga diri.

Apalagi bila sudah ada pemahaman kalau di pada saat puasa kita mengkondisikan diri kita seperti kaum fakir, miskin, dan dhuafa. Saya yakin puasanya akan lebih luar biasa. Intensitas ibadahnya akan berlipat. Karena dengan memahami posisi kaum yang tidak mampu itu, rasa syukur akan muncul dengan sendirinya. Semangat beribadah akan bertambah. Hemm... mantap dah!

Dan saya pikir, hal itu berlaku untuk semua ibadah di agama ini.

Wallahu a'lam bish showab.
(Allah lebih tahu hal yang benar) Share

0 comments:

Posting Komentar

Beritahu saya apa yang Anda pikirkan tentang tulisan ini... :)