Sabtu, 14 Agustus 2010

Few Information (read: sharing) from BALI

"Hola, my friends.
How's life today?
Long time no see, long time no update. . Where have you been??"


Mungkin seperti itulah kiranya pertanyaan yang teman-teman ingin sampaikan pada AL karena udah gemes lama menanti update-an blog ini. (Lhah, kok jadi Ge Er gini yah :p). Jadi kemaren itu gini lo critanya.. Setelah menempa latihan yang sangat berat di Perguruan EECC Pare, tempat di mana ilmu-ilmu kanuragan ke-bahasainggris-an dilatih secara intensif oleh para suhu yang berilmu tinggi kurang lebih selama 5 minggu (Woy, kebablasan cing!! Wokey, back to the rite path :p), AL langsung bertolak ke Bali untuk menjajal kemampuan yang telah diasahnya itu. Tapi penyelenggara trip to bali itu bukanlah EECC, melainkan Harvard ELC, salah satu perguruan ke-bahasainggris-an asuhan Mr. John.

Berangkat pada Hari Jumat tanggal 6 Agustus 2010 pukul 02.00 pm. Sampai di Hotel Made, Kabupaten Bedugul, Bali sekitar pukul 07.00 am keesokan harinya. Setelah sarapan, mandi dan persiapan segala macem AL langsung melanjutkan perjalanan ke Nusa Dua, salah satu bagian paling selatan Pulau Bali. Di sana rombongan disambut oleh pemandangan pantai nan indah dan kental dengan aksen Bali, yakni banyak ditemukan turis asing. Karena di sini memang merupakan tempat rekreasi yang menyuguhkan berbagai macam permainan air (water sport), antara lain:
Parasailing (1x round) : Rp. 90.000,-
Banana Boat (15 menit) : Rp. 75.000
Jet Ski (15 menit) : Rp. 150.000
Flying Fish (15 menit): Rp. 170.000
Snorkeling ( 1 jam): Rp. 175.000
Scuba Diving ( 1 jam): Rp. 260.000
Glassbottom+Turtle Island ( 1 jam) : Rp. 400.000/kapal, maximum isi 10 orang*

*source

Sementara, paket yang dipilih penulis adalah yang terakhir. Akan tetapi biaya yang harus dibayar tidaklah semahal itu, cukup Rp 250 ribu/kapal untuk 10 orang kita sudah bisa nyingklak untuk menempuh perjalanan ke Tanjung Benoa. Butuh sekitar 20-30 menit untuk sampai ke titik tujuan yang biasa disebut “pulau penyu” tersebut. Di atas kapal para penumpang disuguhi oleh penampakan bawah permukaan air laut. Sesampainya di Tanjung Benoa, rombongan langsung diberi kesempatan untuk take a pictures sepuas-puasnya. Karena di tempat ini terdapat banyak sekali hewan yang bisa diajak berfoto bersama, tentu saja penyu sebagai opsi utamanya. Di sini pengunjung tidak perlu khawatir harus membayar sejumlah uang, karena kita hanya perlu menyumbang seikhlasnya untuk perawatan hewan-hewan di sana. Sangat perhatian pada pengunjung yang lagi bokek. :p

Setelah puas menikmati keindahan Tanjung Benoa dan Nusa Dua, AL lantas melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta. Pantai yang wajib dikunjungi bila kita singgah di Bali. Di sana rombongan tiba tepat pada waktu Ashar, kurang lebih pukul 04.10 pm WITA atau 03.10 pm WIB (standar waktu yang digunakan di sini menggunakan WIB, kecuali yang disebut khusus). Selepas have midday and afternoon prayer rombongan melaksanakan misi utama yang diemban sejak dari Pare, yakni “FINAL EXAM of English Ability” yang dihelat di Kuta. Di sini masing-masing individu harus mengadu kemampuan Bahasa Inggris mereka dengan para bule yang berceceran di pantai. (Aduh, bahasanya ndak umum pak!!). Waktu yang diberikan adalah sampai pukul 07.00 pm, so AL masih bisa menikmati view sunset dan menyempatkan diri jalan-jalan ke monumen Bom Bali I di Jalan Legian. Hmm.. bener-bener exam yang menyenangkan hati dan bikin puass. ^^

Setelah misi utama selesai, keesokan harinya rombongan berpencar untuk shopping di Sukowati dan Joger. AL termasuk rombongan yang beruntung karena bisa ikut ke kedua tempat tersebut. Di Sukowati, kemampuan yang tidak diujikan pada saat exam malah benar-benar dipertanyakan. Kemampuan yang dimaksud adalah bargaining atau kemampuan tawar-menawar. “Seberapapun harga awalnya sebisa mungkin tawarlah dengan harga sepuluh ribu (10K IDR).” Itulah ilmu prinsip yang diturunkan salah seorang kawan yang sudah pernah menjelajah ke pelosok Pasar Tradisional Sukowati. Bocoran yang benar-benar berguna bagi orang awam macam penulis ini. Puas memborong barang-barang (termasuk barang yang tidak dibutuhkan T_T) rombongan bertolak ke shopping center yang menjadi maskot Bali, Joger. Butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan dari Sukowati ke Joger. Di Joger rombongan hanya disediakan waktu 1 jam untuk belanja, karena memang di sana tidak dibutuhkan bargaining ability lagi disebabkan semua barang yang ada tidak untuk ditawar. All we need is kejelian mata dan ketelitian akan barang-barang bagus. Akan tetapi, dengan sifat bawaan manusia bergolongan darah B ini, waktu yang tergolong cukup lama untuk belanja tersebut tetap saja dirasakan kurang bagi penulis. Sehingga pada akhirnya penulis kena "semprot" dari para rombongan lain. Gimana enggak, lha wong telatnya setengah jam sendiri. . hehe

Selesai dengan urusan berbelanja, AL melanjutkan perjalanan beserta rombongan menuju the last destination point, Tanah Lot. Apa aja yang ada di sana?? Pada kenyataannya, tempat ini tidak begitu istimewa. Hanya ada pasar tradisional, pantai berpemandangan menarik, dan Pura yang terpisah oleh daratan bila air pasang datang. Di sana ada banyak sekali spot-spot yang bisa dijadikan background foto, tentu saja dengan kualitas view yang menawan. (Lah, berarti itu tempat istimewa dong?! Bukannya semua yang telah dikunjungi di Bali, semua ada di satu tempat itu?? >.<). Yaa, bisa dibilang seperti itu. . ^^ (gak konsisten nih yang nulis. . :p)

Akhirnya setelah rombongan memuaskan diri menikmati pemandangan di Tanah Lot, rombongan bertolak dari Bali menuju titik awal mereka berada sebelumnya, Pare. Dengan rincian waktu kepulangan pukul 05.00 pm, sampai di Pelabuhan Gilimanuk pukul 09.00 pm, di Ketapang pukul 09.45 pm, mampir di rumah makan Situbondo pukul 12.45 am (sayang sekali karena keterbatasan memori, si penulis lupa nama rumah makan tersebut. .), dan sampai di Pare pada pukul 07.00 am Hari Senin. Yang berarti ada selisih antara waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan berangkat dan pulang selama 3 jam. Untuk yang satu ini penulis juga kurang begitu paham akan faktor yang menjadi penyebabnya. Yang jelas, biaya yang dikenakan untuk perjalanan, makan, dan menginap not so expensive. Cukup dengan 250K IDR, sudah bisa berpartisipasi dengan fasilitas bus ber-AC, makan 7x, dan menginap di hotel. Yaah, itu cuma sekedar sharing aja. Mudah-mudahan para pembaca bisa memetik hikmah dari kebodohan-kebodohan yang dilakukan selama perjalanan ke Bali yang kedua penulis tersebut. . . Share

2 comments:

Jazz Muhammad mengatakan...

"absolutely much the same" itu aartinya ya "sama sekali sama"... gitu..

oke2.. oya aku lum sempat baca yang ini Hud... ini momennya pas ngantuk banget..esok mungkin

AL mengatakan...

yupz, no problemo..
in a short moment later, I'll ask u somethin'.. :D

Posting Komentar

Beritahu saya apa yang Anda pikirkan tentang tulisan ini... :)