Hindarkan hamba dari hal-hal yang memberatkan, ya rabb. Karena hamba adalah makhluk yang lemah tak berdaya.
Semoga esok hamba bisa menyelesaikan semua masalah ini dengan baik. Amin"
Pernahkah kawan berdoa dan meminta kepada Allah hal seperti di atas??
Kalau iya, berarti Anda harus merenungkannya kembali.
Apakah salah berdoa untuk memohon suatu kemudahan setelah kita ditempa kesulitan yang bertubi-tubi?? | Tidak.
Tidaklah salah jika kita memohon seperti itu. Doa seperti itu baik. Semua doa adalah baik selama tidak bertujuan untuk mencelakakan orang lain. Tapi kalau ada yang lebih baik, kenapa kita tidak mencobanya??
Doa merupakan media penghambaan kita kepada Allah, Tuhan semesta alam. Di dalam kita berdoa, ada rasa kepasrahan yang dapat menimbulkan sugesti untuk mencapai GOAL yang kita harapkan. Nah, disinilah letak kelemahan doa [minta kemudahan] itu.
Mari kita renungkan bersama...
Jika kita minta [kemudahan]:
Kepasrahan akan muncul. Sugesti juga akan timbul. Tapi mindset kita akan mengharap dan menunggu adanya kemudahan, kemudahan, dan kemudahan. Jika kemudahan tak kunjung datang, sugesti berangsur-angsur hilang.Coba bandingkan kalau kita minta [kekuatan]:
Kepasrahan muncul. Demikian juga sugesti yang hadir membarenginya. Bagusnya, jika kita sedang down, berada di titik bawah yang ekstrem, kita tetap bisa memainkan mindset yang super canggih. Bahwa kita adalah orang yang kuat. Seberat apapun beban yang ditimpakan kepada kita, kita akan berpikir kalau kita pasti bisa mengatasinya.Ada dua cara untuk mengatasi problematika kehidupan kita. Pertama, dengan menurunkan tingkat kesulitan daripada problem itu sendiri. Kedua, dengan jalan meningkatkan kualitas pribadi kita.
Berdoa meminta kemudahan berarti kita telah berupaya untuk menurunkan standar kesulitan problematika. Jikalau kita diberikan kemudahan, kita tidak akan menjadi pribadi yang lebih baik. Karena jelas, kita dapat mengatasi problem tersebut karena memang tingkat kesulitannya yang rendah.
Berdoa meminta kekuatan berarti kita TIDAK menurunkan standar kesulitan problematika. Tapi justru kita telah berupaya meningkatkan kualitas pribadi dalam diri kita. Dengan tingkat kesulitan yang tetap tinggi, jika kita bisa mengatasinya itu berarti kita telah melampaui standar pribadi kita yang sebelumnya. Pada fase ini telah terjadi upgrading pada diri kita. Kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan tahan tempaan!
Mario Teguh dalam acaranya di Metro TV, Golden Ways, pernah menyampaikan:
dikosongkan
Sekarang sudah tahu kan bedanya?
Prefer yang mana?
Kemudahan atau Kekuatan??
Andalah yang berhak memilih!!! :) Share