A: "Temen-temen, bantuin kita ngedekor stan buat pameran jurusan yok!"
B: "Males ahh, mending weekend gini pergi liburan ke luar kota dah.."
C: "Kalo aku enakan di kosan. Istirahat seharian. Phew, nyamann."
A: "Wah, kalian kok apatis gitu sich?? Ini kan buat kepentingan kita bersama. Ati-ati, orang apatis gak bisa masuk surga loh!"
B+C: "Hah, sumpe lo??!"
Benar sekali! Mereka gak bisa masuk surga.
Kenapa orang apatis gak bisa masuk surga? Sebenernya, apatis itu apaan sih? | Okeh, mari kita bahas satu persatu. Cekidott! ;)
Menurut KBBI, kata apatis memiliki makna:
apa.tisJadi orang yang apatis berarti orang yang tidak peduli terhadap sesuatu. Biasanya sih kalo orang sudah parah tingkat apatisnya, dia gak bakal peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Bener-bener total dalam bersikap acuh. They won't care about the things around them at all. *WTH!
[a] acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh: kita tidak boleh bersikap -- thd usaha pembangunan Pemerintah
Mereka lebih sibuk dengan dunianya sendiri. Mirip dengan egois. Tapi hati-hati dalam memahami pengertian apatis ini karena bisa saja kita salah persepsi dan mengira apatis sama dengan egois. Ini beda lo. Kalo egois:
ego.isEgois = self-centered, sifat yang melekat pada diri setiap orang di mana lebih mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa mengindahkan perasaan dan kepentingan orang lain. Menonjolkan ego. [Contoh: pada saat kerja bakti merenovasi masjid. Pas yang lain sibuk kerja, orang egois enak-enakan nyantai, tidur di serambi masjid. Tapi masih dateng dan bantuin dikit.]
[n] (1) Psi orang yg selalu mementingkan diri sendiri; (2) Fil penganut teori egoisme;
Apatis = anti terhadap yang lain, maksudnya sikap yang muncul adalah acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap suatu keadaan. [Contoh: pada saat kerja bakti merenovasi masjid. Pas yang lain sibuk kerja, orang apatis gak bantu apa-apa. Boro-boro bantu, batang hidungnya saja gak kelihatan. Tidak tahu rimbanya.] #Duh, parah!!
Dari gambaran di atas, orang egois masih mau membantu. Tapi karena self-centered nya itu, dia lebih mementingkan diri sendiri di atas kepentingan bersama. Orang apatis lebih parah. Mereka gak dateng bantu kerja bakti lantaran sudah tidak peduli sedari awal. Mereka tak mau tahu apa yang terjadi pada yang lain. Menutup diri dari dunia luar.
Serupa, tapi tak sama. Ya, mungkin seperti itulah gambaran gampangnya untuk kedua term di atas.
Kembali lagi ke pembahasan awal, orang apatis gak bisa masuk surga.
Really? | Yes, absolutely.
How come? | Let's figure it out together.. ;)
Pernah dengar kisah seorang pezina di jaman nabi yang masuk surga hanya karena memberi makan anjing jalanan yang kelaparan? Pasti pernah kan. Itu kan salah satu kisah teladan yang biasa diberikan pas waktu SMP sampe SMA.
Pezina tersebut bisa masuk surga karena kepeduliannya terhadap makhluk Allah yakni hewan.
Nah, kalo keadaan tersebut kita balik gimana?
Bagaimana jika kita tidak peduli kepada makhluk-Nya?
Ya sudah jelas, itu merupakan sebuah dosa.
Acuh terhadap makhluk saja sudah merupakan dosa. Apalagi acuh kepada sesama manusia yang notabene adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Makhluk yang paling sempurna. Khalifah di bumi dan alam semesta.
Tidak peduli kepada orang di sekitar kita termasuk dalam kategori memutuskan tali silaturahim. Sedangkan orang yang memutuskan tali silaturahim diancam Allah tidak akan masuk surga.
Dari Jubair bin Muth'im ia berkata: Rasulullah saw bersabda, "tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan/ tali kekeluargaan." (HR. Bukhori dan Muslim)
So, kawan-kawanku mari kita berusaha menghilangkan sifat apatis yang ada dalam diri kita. Alih-alih, kita tambah rasa kepedulian antar sesama. Kepedulian kita kepada orang-orang di sekitar kita akan membawa banyak faedah. Fa insyaallah..
#Tulisan ini masih kacau. Ga nyambung. Tapi whatever lahh. Sing penting guyub, rek! :D
Share
5 comments:
hemmm... aqu suka sama kepedulianmu untuk mengingatkan rekan-rekan tentang kepedulian.
sangat bermanfaat
trimakasih...
Terima kasih juga mba sudah berkenan mampir ke blog saya. Saya senang sekali jika apa yang saya bagikan di sini memberi manfaat kepada orang lain..
Sering-sering mampir yaa. :)
Gak bermutu
Bagus tulisan di atas, terlihat sederhana tapi bisa menambah wawasan berfikir.
Y jaman nabi itukan membantu hewan yang kelaparan, jelas beda dengan manusia, apatis itu sah sah saja, kalau ada kegiatan kampus seperti kerja bakti kita tidak disuruh ngapain2, y percuma datang dong
Posting Komentar
Beritahu saya apa yang Anda pikirkan tentang tulisan ini... :)