Jumat, 24 Februari 2012

[PATHETIC STORY] Part 2 - Sepucuk Surat

Seminggu, janji yang kubuat sendiri.
Namun, aku tak yakin bisa bertahan lebih lama lagi dari ini. Padahal baru hari ketiga.
Aku tak mampu membayangkan bagaimana jadinya hari keempat dan hari selanjutnya kalau ini tetap kuteruskan.
Atas saran seorang kawan lah ini semua aku lakukan. Tapi apakah kawan baik selalu memiliki saran yang baik untuk kita?
Pertanyaan yang baru saja terbersit dalam kepalaku. Berputar. Berotasi tanpa poros. Melayang tak tentu arah. Kacau!

=============================================================

Aku paham di saat beginilah kondisi tubuh akan cepat sekali down. Ini akan jadi masalah jika tak ada penyelesaian dari akarnya.
Aku harus bisa bersikap tegas pada diriku sendiri.
Tak boleh ada istilah abu-abu. Haram bagiku.
Tak boleh menggantungkan perasaan. Apalagi perasaan orang lain.
Bisa-bisa malah jadi dosa.

=============================================================

Surat!
Ya, bisa jadi itu adalah kunci yang kubutuhkan sekarang. Kunci yang akan membukakan semua pintu kebahagiaan. Atau malah sebaliknya. Kunci itu yang akan menutup dan menyegel semuanya.
Ada yang aneh di sini. Aku tak pernah tau dari mana ide itu berasal. Aku seperti dibisiki. Yang pasti ini di luar nalar.
Tapi, baiklah. Akan aku coba. Mencoba tak akan membuahkan kerugian selama itu gratis.
Aku akan tulis semuanya. Akan aku ungkapkan di sana.
Lalu yang perlu kulakukan selanjutnya adalah menunggu dan berdoa. Share

2 comments:

DENY FERDYANSYAH mengatakan...

Cemunguddhhhh ya boy.....:D

Unknown mengatakan...

haha.. walaupun lebay tapi aku suka komenmu den.
thanks ya :)

Posting Komentar

Beritahu saya apa yang Anda pikirkan tentang tulisan ini... :)